Rabu, 27 Mei 2015

Laporan Kasus Kebidanan tentang Asuhan Kehamilan Pada Ibu Hamil Fisiologis

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu hal fisiologis yang akan dialami wanita dalam siklus kehidupannya selama masa reproduksi, dimana seorang wanita memiliki janin yang sedang tumbuh di rahimnya. Kehamilan pada manusia berkisar 37-42 minggu di hitung dari awal periode menstruasi terakhir sampai melahirkan. Kehamilan merupakan suatu proses yang perlu perawatan khusus, agar dapat berlangsung dengan baik yang mengandung kehidupan ibu maupun janin.
Angka kematian ibu dan angka kematian bayi merupakan indikator yang paling penting untuk melakukan penilaian kemampuan suatu negara untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan, khususnya dalam bidang obstetri. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) dan data Biro Pusat Statistik (BPS) angka kematian ibu dalam kehamilan dan persalinan di seluruh dunia mencapai 515 ribu jiwa pertahun. Ini berarti seorang ibu meninggal hampir setiap menit karena komplikasi kehamilan dan persalinannya. Sedangkan angka kematian bayi di Indonesia pada tahun 2007 2-5 kali lebih tinggi mencapai 34 per 1000 kelahiran hidup atau 2 kali lebih besar dari target WHO yaitu sebesar 15% per kelahiran hidup (Suprayitno, 2007).
Kondisi AKI Indonesia saat ini adalah 359/100.000 kelahiran hidup sesuai hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia termasuk salah satu yang tertinggi di Asia.
Faktor yang di duga berpengaruh terhadap tingginya AKI menurut SDKI, Tahun 1991-2012 dalam Kemenkes 2013 adalah:


1.    Kemiskinan
Menurut data bersumber BPS,pada bulan September 2012, jumlah penduduk miskin(penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia mencapai 28,59 juta orang (11,66 persen). Sedangkan jumlah penduduk miskin pada bulan Maret 2012 sebesar 29,13 juta orang ( 11,96 persen). Berdasarkan data ini berarti angka kemiskinan berkuran 0,54juta orang (0,30 persen). Angka kematian di Indonesia memang turun,tetapi hanya ‘sedikit’. Dengan perkataan lain, kemiskinan tetap menjadi masalah kita (sudah menjadi kenyataan dan rahasia umum).
2.    Kurangnya kualitas Pelayanan Kesehatan
Pemerintah sudah mengupayakan berbagai intervensi untuk menurunkan AKI. Pemerintah merasa segala upaya pelayanan kesehatan yang di berikan sudah dapat dikatakan ‘cukup’ secara kuantitas namun secara kualitas masih ada pihak-pihak yang meragukan, atau di duga kualitas pelayanan kita masih dibawah standar. Sayangnya upaya-upaya intervensi upaya pelayanan kesehatan tersebut belum di terukur secara kualitas,apakah kualitasnya baik, sedang, ataukah buruk.
3.   Empat terlalu dan tiga terlambat
Yang disebut empat terlalu adalah ( terlalu muda saat melahirkan atau di bawah umur 15 tahun), (terlalu tua saatmelahirkan atau di atas umur 35 tahun), (terlalu banyak anak atau sudah punya 3 anak kandung atau lebih saat melahirkan), ( terlalu dekat jarak kelahiran atau kurang dari 2 tahun)
Yang disebut tiga terlambat adalah (terlambat dalam mengambil keputusan untuk membawa ke fasilitas kesehatan), (terlambat mencapai fasilitas pelayanan kesehatan sehingga terlambat mendapat pelayanan dan pertolongan yang cepat dan tepat di fasilitas pelayanan kesehatan), ( terlambat dalam mengenali tanda bahaya kehamilan dan persalinan).
Salah satu upaya penurunan AKI adalah melakuakan  pelayanan antenatal yaitu dengan program ANC dengan 4 kali kunjungan, yaitu satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester II, dan dua kali pada trimester III. Jika upaya penerapan ANC ini dilakukan secara teratur , secara otomatis penurunan AKI dapat di turunkan . penyuluhan kepada ibu hamil dapat dilakukan  karena banyaknya yang tidak mengerti  arti pentingnya pemeriksaan kehamilan, terutama penyuluhan komplikasi sebagai akibat langsung yang merupakan hal patologis, salah satunya “ Hiperemesis Gravidarum “
( Arif B EBD.S.Comp 2009 ).
.
B.     Tujuan
1.      Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakanAsuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil NY“L” G2 P1 A0 Umur Kehamilan 34 Minggu 3 hari di Puskesmas Pangkalbalam Kota Pangkalpinang Tuhun 2014 dengan pendekatan manajemen varney dan dokumentasi secara SOAP.
2.   Tujuan Khusus
a.  Mampu melakukan pengkajian data subjektif Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil NY“L” G2 P1 A0 Umur Kehamilan 34 Minggu 3 hari di Puskesmas Pangkalbalam Kota Pangkalpinang Tuhun 2014.
b.  Mampu melakukan pengkajian data objektif Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil NY“L” G2 P1 A0 Umur Kehamilan 34 Minggu 3 hari di Puskesmas Pangkalbalam Kota Pangkalpinang Tuhun 2014.
c.  Mampu menegakkan Analaisa data Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil NY“L” G2 P1 A0 Umur Kehamilan 34 Minggu 3 hari di Puskesmas Pangkalbalam Kota Pangkalpinang Tuhun 2014.
d. Mampu melakukan perencanaan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil NY“L” G2 P1 A0 Umur Kehamilan 34 Minggu 3 Hari di Puskesmas Pangkalbalam Kota Pangkalpinang Tuhun 2014.

C. Manfaat
1.      Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mengerti mengenai penatalaksaan pada ibu hamil, mahasiswa mampu menganalisa keadaan pada ibu hamil, dan mengerti tindakan segera yang harus dilakukan.
2.      Bagi Lahan Peraktek
Dapat menjadi bahan masukan bagilahan peraktek dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dan pelaksanan Asuhan kebidanan pada Ibu Hamil sesuai standar pelayanan.
3.      Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai sumber referensi, sember bacaan dan bahan pengajaran terutama yang berkaitan dengan asuhan kebidanan pada Ibu Hamil.
















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


A.  KONSEP DASAR KEHAMILAN

1.      Definisi kehamilan
Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang penting dalam kehidupan seorang wanita pada umumnya. Kehamilan juga dapat di artikan saat terjadi gangguan dan perubahan identitas serta peran baru bagi setiap anggota keluarga. Pada awalnya ketika wanita hamil untuk pertama kalinya terdapat periode syok, menyangkal, kebingungan, serta tidak terima apa yang terjadi. Oleh karena itu berbagai dukungan dan bantuan sangat penting di butuhkan bagi seorang ibu untuk mendukung selama kehamilannya (Prawiroharjo, 2009).
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai sejak konsepsi sampai permulaan persalinan (Dewi, 2011).
Kehamilan merupakan proses alamiah untuk menjaga kelangsungan peradapan manusia. Kehamilan baru bisa terjadi jika seorang wanita sudah mengalami pubertas yang ditandai dengan terjadinya      menstruasi(Mufdilah,2010).
           Kehamilan merupakan proses yang alamiah. Perubahan-perubahan yang terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis, bukan patologis. Oleh karenanya, asuhan yang diberikan pun adalah asuhan yang meminimalkan intervensi. Bidan harus memfasilitasi proses alamiah dari kehamilan dan menghindari tindakan-tindakan yang bersifat medis yang terbukti manfaatnya (Materi Asuhan Kebidanan, 2009).
 
Kehamilan adalah suatu proses terjadinya pertemuan antara sperma dengan ovum. Setelah itu pertemuan itu akan membentuk zigot yang dalam beberapa jam mampu membela dirinya menjadi dua dan seterusnya. (Depkes,2000)

2.      Fisiologi kehamilan
Proses kehamilan dalam referensi Prawirohardjo (2009) yaitu memantapkan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari
a.      Konsepsi
Konsepsi di defenisikan sebagai pertemuan antara sperma dan sel telur yang menandai awal kehamilan. Peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian yang meliputi pembentukan gamet (telur dan sperma), ovulasi (pelepasan telur), penggabungan gamet dan implantasi embrio di dalam uterus.
1)      Ovum
Ovum merupakan sel tersebar pada badan manusia. Setiap bulan satu ovum atau kadang-kadang lebih matur, dengan sebuah penjamu mengelilingi sel pendukung. Jumlah oogonium pada wanita pada bayi baru lahir bisa mencapai 750.000, pada umur 6-15 tahun 439.000, umur 16-25 tahun 159.000, Umur 26-35 tahun 59.00,umur 35-45 tahun sebanyak 34.000, dan pada masa menopause akan menghilang. (Prawirihardjo,2009).
2)      Sperma
Proses pembentukan spermatoza merupakan proses yang kompleks.
·         Spermatogonium berasal dari sel primitif tubulus.
·         Menjadi spermatosit pertama.
·         Menjadi spermatosit kedua.
·         Menjadi spermatid.
·         Akhirnya spermatozoa
Pertumbuhan spermatozoa dipengaruhi mata rantai hormonal yang kompleks dari panca indra, hipotalamus, hipofisis dan sel interstitial leydig sehingga spermatogonium dapat mengalami proses mitosis. Pada setiap hubungan seks ditumpahkan sekitar 3 cc sperma yang mengandung 40 sampai 60 juta spermatozoa setiap cc.
Spermatozoa terdiri dari 3 bagian yaitu:
·         Kepala (lonjong sedikit gepeng yang mengandung inti),
·         Leher (penghubung antara kepala dan ekor),
·         Ekor (panjang sekitar 10 kali kepala mengandung energi sehingga dapat begerak).
Sebagian besar spermatozoa mengalami kematian dan hanya beberapa ratus yang dapat mencapai tuba fallopii. Spermatozoa yang masuk kedalam alat genitalia wanita dapat hidup selama tiga hari, sehingga cukup waktu untuk mengadakan konsepsi (Prawirohardjo, 2009).

b.      Fertilisasi
Fertilisasi adalah terjadinya pertemuan dan persenyawaan antar sel mani dan sel telur. Fertilisasi terjadi di ampula tuba.  Syarat dari setiap kehamilan adalah harus ada : spermatozoa, ovum, pembuahan ovum (konsepsi) dan nidasi hasil konsepsi. Dengan adanya fertilisasi inti ovum segera berubah menjadi pronukleus betina, sementara spermatozoa setelah melepaskan ekornya berubah menjadi pronukleus jantan. Kedua pronukleus ini akhirnya melebur di tengah-tengah sitoplasma sel telur dan terjadilah zigot, sebuah sel tunggak, awal sebuah kehidupan baru makhluk hidup.

c.       Implantasi / Nidasi
Nidasi adalah peristiwa tertanamnya/bersarangnya sel telur yang telah di buahi kedalam endometrium. Sel telur yang sudah di buahi  (zigot) akan segera membelah diri membentuk bola padat terdiri atas sel-sel anak yang lebih kecil yang di sebut blastomer. Pada hari ke-3 bola tersebut terdiri dari 16 sel blastomer dan di sebut morula. Pada hari ke-14 di dalam bola tersebut mulai terbentuk rongga,bangunan ini di sebut blastula.
Dua struktur penting di dalam blastula adalah:
·         Lapisan luar yang di sebut trofoblas yang akan menjadi plasenta
·         Embrioblas yang kelak akan menjadi janin.

3.      Pertumbuhan janin
Pertumbuhan janin terdapat beberapa fase, yaitu :
a.    Fase 0-4 minggu
Pada minggu-minggu awal ini, janin Anda memiliki panjang tubuh kurang lebih 2 mm. Perkembangannya juga ditandai dengan munculnya cikal bakal otak, sumsum tulang belakang yang masih sederhana, dan tanda-tanda wajah yang akan terbentuk (Kesehatan, 2009).
b.   Fase 4-8 minggu
      Ketika usia kehamilan mulai mencapai usia 6 minggu, jantung janin mulai berdetak, dan semua organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul tulang-tulang wajah, mata, jari kaki, dan tangan (Kesehatan, 2009).
c.  Fase 8-12 minggu
Saat memasuki minggu-minggu ini, organ-organ tubuh utama janin telah terbentuk. Kepalanya berukuran lebih besar daripada badannya, sehingga dapat menampung otak yang terus berkembang dengan pesat. Ia juga telah memiliki dagu, hidung, dan kelopak mata yang jelas. Di dalam rahim, janin mulai diliputi cairan ketuban dan dapat melakukan aktifitas seperti menendang dengan lembut. Organ-organ tubuh utama janin kini telah terbentuk.(Kesehatan, 2009).
 d.  Fase 12-16 minggu
Paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya dapat didengar melalui alat ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat membentuk ekspresi tertentu dan mulai tumbuh alis dan bulu mata. Kini ia dapat memutar kepalanya dan membuka mulut. Rambutnya mulai tumbuh kasar dan berwarna.(Kesehatan,2009).
e.   Fase 16-20 minggu
Ia mulai dapat bereaksi terhadap suara ibunya. Akar-akar gigi tetap telah muncul di belakang gigi susu. Tubuhnya ditutupi rambut halus yang disebut lanugo. Si kecil kini mulai lebih teratur dan terkoordinasi. Ia bisa mengisap jempol dan bereaksi terhadap suara ibunya. Ujung-ujung indera pengecap mulai berkembang dan bisa membedakan rasa manis dan pahit dan sidik jarinya mulai nampak (Kesehatan,2009).
 f.   Fase 20-24 minggu
Pada saat ini, ternyata besar tubuh si kecil sudah sebanding dengan badannya. Alat kelaminnya mulai terbentuk, cuping hidungnya terbuka, dan ia mulai melakukan gerakan pernapasan. Pusat-pusat tulangnya pun mulai mengeras. Selain itu, kini ia mulai memiliki waktu-waktu tertentu untuk tidur.(Kesehatan, 2009).
g.  Fase 24-28 Minggu
Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk, sedangkan di kulit kepalanya rambut mulai bertumbuhan, kelopak matanya membuka, dan otaknya mulai aktif. Ia dapat mendengar sekarang, baik suara dari dalam maupun dari luar (lingkungan). Ia dapat mengenali suara ibunya dan detak jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara. Atau boleh dikatakan bahwa pada saat ini merupakan masa-masa bagi sang janin mulai mempersiapkan diri menghadapi hari kelahirannya.
(Kesehatan, 2009).
h.  Fase 28-32 minggu
Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.( kesehatan, 2009).
i.  fase 32-36 minggu
Kepalanya telah berada pada rongga panggul, seolah-olah “mempersiapkan diri” bagi kelahirannya ke dunia. Ia kerap berlatih bernapas, mengisap, dan menelan. Rambut-rambut halus di sekujur tubuhnya telah menghilang. Ususnya terisi mekonium (tinja pada bayi baru lahir) yang biasanya akan dikeluarkan dua hari setelah ia lahir. Saat ini persalinan sudah amat dekat dan bisa terjadi kapan saja.
( Kesehatan, 2009).

4.      Perubahan fisiologis kehamilan
Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya pada alat genitalia externa dan interna dan payudara (mamamae). Dalam hal ini hormon somatotropin, estrogen dan progesteron mempunyai peranan penting. Perubahan yang terdapat pada ibu hamil ialah antara lain sebagai berikut.
1)      Sistem reproduksi
a.    Vagina dan vulva
        Vagina dan vulva akibat hormon estrogen mengalami perubahan pula. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan (livide). Tanda ini disebut tanda chadwick. Warna portio pun tampak livide. Pembuluh-pembuluh darah alat genetalia interna akan membesar. Hal ini karena oksigenasi dan nutrisi pada alat genitalia interna akan meningkat (Prawirohardjo, 2009).
b.   Serviks uteri
        Serviks uteri pada kehamilan mengalami perubahan karena hormon estrogen. Serviks banyak mengandung jaringan ikat. Jaringan ikat pada serviks ini banyak mengandung kolagen. Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak (Prawirohardjo, 2009).
c.    Uterus
        Uterus bertambah besar, dari alat yang beratnya 30 gram, menjadi 1000 gr, dengan ukuran panjang 32 cm, lebar 24 cm, ukuran muka belakang 22 cm. pembesaran ini disebabkan oleh hypertrofi dari otot-otot rahim, tetapi dalam kehamilan muda terbentuk juga sel-sel yang baru.(Prawirihardjo, 2009).
d.   Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat corpus luteum gravidatum sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu. Corpus luteum gravidatum berdiameter kira-kira 3 cm. corpus luteum mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron. Lambat-laun fungsi ini diambil oleh plasenta. Diperkirakan corpus luteum adalah tempat sintesis dari relaxin dalam awal kehamilan. Relaxin mempunyai pengaruh menenangkan hingga pertumbuhan janin menjadi baik hingga aterm (Prawirohardjo, 2009).

2)      Sistem payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon saat kehamilan, yaitu estrogen, progesteron dan somatotropin.
Fungsi hormon mempersiapkan payudara untuk memberikan ASI dijabarkan sebagai berikut :
a.    Estrogen berfungsi :
·         Menimbulkan hipertrofi sistem saluran payudara
·         Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta      garam sehingga payudara tampak makin membesar.
·         Tekanan serat saraf akibat penimbunan lemak, air dan garam meyebabkan rasa sakit pada payudara.
b.   Progesteron berfungsi :
·         Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi.
·         Menambah jumlah sel asinus.
c.    Somatotropin berfungsi :
·         Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasien, laktalbimun dan laktoglobulin.
·         Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara.
·         Merangsang pengeluaran kolostrum pada kehamilan (Prawirohardjo,2009).

3)  Sirkulasi darah
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang membesar pula, mammae dan alat-alat yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Volume darah ibu dalam kehamilan bertambah secara fisiologik dengan adanya pencairan darah yang disebut hidremia. Volume darah akn bertambah banyak, kira-kira 25%, dengan puncak kehamilan 32 minggu, diikuti dengan cardiac output yang meninggi sebanyak kira-kira 30%.
4)  Sistem respirasi
Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu ke atas oleh karena usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar kearah diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa bergerak. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat kira-kira 20%, seorang wanita hamil selalu bernafas lebih dalam (Prawirohardjo, 2009)
5)  Traktus urinarius
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada hamil tua terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering kencing. Filtrasi pada glomerulus bertambah sekitar 69-70%. Pada kehamilan ureter membesar untuk dapat menampung banyaknya pembentukan urine, terutama pada ureter kanan karena peristaltik ureter terhambat karena pengaruh progesteron (Prawirohardjo, 2009).
6)  Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh peningkatan melanophore stimulating hormone (MSH) yang dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Kadang-kadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi dan hidung, dikenal sebagai kloasma gravidarum.
7)   Matabolisme
Metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI.
a.       Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein.
b.      Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil :
·         Kalsium, 1,5 gram setiap hari, 30 sampai 40gram untuk pembentukan tulang janin.
·         Fosfor, rata-rata 2 gram dalam sehari.
·         Zat besi, 800 mgr atau 30 sampai 50 mgr sehari.
·         Air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi retensi air.


5.  Diagnosis kehamilan
Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu), kehamilan triwulan kedua (antara 12 sampai 28 minggu) dan kehamilan triwulan terakhir (antara 28 sampai 40 minggu). (prawirohardjo,2009).
Untuk dapat menegakan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian terhadap beberapa tanda dan gejala hamil.
a.      Tanda-tanda dugaan hamil
1)  Amenorea (terlambat datang bulan)
a)  Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel degraf dan ovulasi
b)  Mengetahui tanggal haid terakhir dengan perhitungan naegle dapat ditentukan perkiraan persalinan.
2)  Mual (nausea) dan muntah (emesis).
a)   Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan.
b)   Menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari yang disebutkan morning sickness.
c)   Dalam batas fisiologis keadaan ini dapat diatasi.
d)   Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang
3)  Mastodinia (rasa kencang dan sakit pada payudara disebabkan payudara membesar. Faskularisasi bertambah asinus dan duktus berpoliferasi karena pengaruh estrogen dan progesteron)
4)  Quickening (persepsi gerakan janin pertama biasanya di sadari oleh wanita pada kehamilan 18-20 minggu)
5)  Sering miksi.
a)   Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih   cepat terasa penuh dan sering miksi.
b)   Pada triwulan kedua sudah menghilang.
 6)  Ngidam (wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu).
 7)   Pingsan
a)    Terjadinya gangguan sirkulasi kedaerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkop atau pingsan.
b)    Keadaan ini menghilang setelah umur hamil 16 minggu.
8)  Konstipasi atau obstifasi. Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
 9)  Pigmentasi kulit.
a)   Sekitar pipi: chloasma gravidarum.
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi pada kulit.
b)  Dinding perut : striae livide, striae nigra, linea alba makin hitam.
c)  Sekitar payudara : hiperpigmentasi areola mamae, puting susu makin menonjol, kelenjar montgomery menonjol dan pembuluh darah menifes ekitar payudara.
10)   Epulis. Hipertropi papilla ginggivae. Sering terjadi pada triwulan pertama
11)  Varices atau penampakan pembuluh darah vena.
terdapat pada daerah genetalia eksterna, fossa poplitea,kaki dan betis.
             
b.    Tanda mungkin hamil
Tanda tidak pasti kehamilan dapat ditemukan dengan jalan :
1)   Perubahan pada uterus. Uterus mengalami perubahan pada ukuran , bentuk, dan konsistensi. Uterus berubah menjadi lunak bentuknya globular. Teraba balotemen,tanda ini muncul pada minggu ke-16-20, setelah rongga rahim mengalami obliterasi dan cairan amnion yang cukup banyak. Balotemen adalah tanda ada benda terapung atau melayang dalam cairan.
2)  Perubahan-perubahan pada serviks
·         Tanda hegar yaitu segmen bawah rahim melunak, tanda hegar terdapat pada dua pertiga kasus dan biasanya     muncul pada minggu ke enam dan kesepuluh serta terlihat lebih awal pada perempuan yang hamilnya berulang. Tanda ini sulit diketahui pada pasien gemuk     atau dinding abdomen yang tegang, (Rukiyah dkk, 2009)
·         Tanda chadwicks, biasanya muncul pada minggu ke delapan dan terlihat lebih jelas pada wanita yang hamil berulang tanda ini berupa perubahan warna. Warna pada vagina dan vulva menjadi lebih merah dan agak kebiruan timbul karena adanya  vaskularisasi pada daerah tersebut.            (Rukiyah dkk, 2009).
·         Tanda piscasek, uterus membesar secara simetris
menjauhi garis tengan tubuh (setengah bagian terasa   lebih keras dari yang lainnya) bagian yang lebih besar tersebut terdapat  pada  tempat  melekatnya (implantasi) tempat kehamilan. Sejalan dengan berjalanbertambahnya usia kehamilan, pembesaran uterus akan menjadi lebih simetris. Tanda piscasek, dimana uterus           membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol ke          jurusan pembesaran tersebut (Wiknjosastro dalam    Prawirohardjo, 2009)

3)  Suhu basal
Suhu basal yang sesudah ovulasi tetap tinggi terus antara 37,2-37,8 derajat celcius adalah salah satu tanda akan adanya kehamilan. Gejala ini sering di pakai dalam pemeriksaan kemandulan.

c.      Tanda pasti kehamilan
Tanda pasti kehamilan dapat ditentukan dengan jalan :
1)      Gerakan janin dalam rahim
a.       Terlihat/ teraba gerakan janin.
b.      Teraba bagian-bagian janin
2)      Denyut jantung janin
a.       Didengar dengan stetokop laenec, alat kardiotokograpi,alat doppler.
b.      Dilihat dengan ultrasonograf.
c.       Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgen untuk melihat kerangka janin, ultrasonografi (prawirohardjo,           2009).
3)   Tanda Braxton-Hiks
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda ini khas untuk uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi tidak ada kehamilan misalnya pada mioma uteri, maka tanda ini tidak di temukan.

6.     Diagnosis Banding Kehamilan
Pembesaran perut wanita tidak selamanya suatu kehamilan sehingga perlu dilakukan diagnosis banding diantaranya :
a.   Hamil palsu (pseudocyesis) atau kehamilan spuria
dijumpai tanda dugaan hamil, tetapi dengan pemeriksaan alat canggih dan tes biologis tidak menunjukan kehamilan.
b.   Tumor kandungan atau mioma uteri
·         Terdapat pembesaran rahim, tetapi tidak disertai tanda hamil.
·         Bentuk pembesaran tidak merata.
·         Perdarahan banyak saat menstruasi (wikipedia, indonesia)
c.   Kista ovarium
·         Pembesaran perut, tetapi tidak disertai tanda hamil.
·         Datang bulan terus berlangsung.
·         Lamanya pembesaran perut dapat melampaui umur kehamilan.
·         Pemeriksaan tes biologis kehamilan dengan hasil negatif (wikipedia, 2009).
d.   Hematometra
·         Terlambat datang bulan yang dapat melampaui umur hamil
·         Perut teras sakit setiap bulan.
·         Terjadi tumpukan darah dalam rahim
·         Tanda dan pemeriksaan hamil tidak menunjukan hasil yang positif.
·         Sebab himen in perforata (Wikipedia, 2010).
e.   Kandung kemih yang penuh
Dengan melakukan katetirisasi, maka pembesaran perut akan menghilang (Wikipedia, 2009).

7.     Tanda Bahaya Kehamilan
Pada setiap, kunjungan antenatal bidan harus mengajarkan pada ibu bagaimana cara mengenali tanda-tanda bahaya pada kehamilan, dan menganjurkan ibu untuk datang ke klinik dengan segera jika ia mengalami  tanda-tanda bahaya tersebut. Dari beberapa pengalaman akan lebih baik memberikan pendididkan kepada ibu da anggota keluarganya, khususnya pembuat keputusan utama, sehingga si ibu akan di dampingi untuk mendapat asuhan. Disini ada enam tanda-tanda bahaya selama periode antenatal (Rukiyah, 2009).
a.   Perdarahan pervaginam
Pada awal kehamilan, pendarahan yang tidak normal adalah merah,  perdarahan banyak atau pendarahan dengan nyeri (berarti abortus, KET, molahidatidosa). Dan apabila pada kehamilan lanjut, pendarahan yang tidak normal adalah merah, banyak atau sedikit, nyeri (berarti plasenta previa dan solusio plasenta ). (Rukiyah, 2009).

b.   Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala yang hebat, yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang, dengan sakit kepala yang hebat dan disertai dengan penglihatan yang kabur itu merupakan tanda dan gejala dari preeklamsi (Rukiyah, 2009).
c.   Pandangan kabur
Masalah visual yang mengindifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual mendadak, misalnya pandangan kabur atau berbayang (Rukiyah, 2009).
d.   Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri yang hebat dan menetap serta tidak dapat hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti appendicitis, kehamilan ektopik, abortus, penyakit radang panggul, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, abrupsi plasenta, infeksi saluran kemih, atau infeksi lain (Rukiyah, 2009).
e.   Bengkak pada muka atau tangan
Menunjukan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan. Tidak hilang setelah beristirahat dan di sertai dengan keluhan fisik lain. Hal ini merupakan pertanda anemia, gagal jantung, tau preeklamsia (Rukiyah,2009).
f.    Bayi tidak bergerak seperti biasanya
Ibu dapt mulai merasakan gerakan janinnya pada bulan ke 5 atau ke 6. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal, jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik (Rukiyah, 2009).


8.     Pengawasan Antenatal
Pengawasan antenatal memberikan manfaat dengan ditemukannya barbagai kelainan yang menyertai hamil secara dini, sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah dalam pertolongan persalinannya. Diketahui bahwa janindalam rahim ibunya adalah satu kesatuan yang saling mempengaruhi, sehingga kesehatan ibu yang optimal akan meningkatkan kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan janin (Wordpress, 2009). Adapun tujuan dari pengawasan antenatal antara lain :
a.   Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.
b.   Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan janin.
c.   Mengenali secara dini ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
d.   Mempersiapkan persiapan persalinan yang cukup bulan melahirkan   dengan selamat ibu maupun janinnya dengan trauma seminimal mungkin.
e.   Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif.
f.   Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

9.     Perhitungan Tapsiran Persalinan
a.   Metode 1 : metode kalender (untuk HPHT)
Hari pertama haid terakhir (HPHT) untuk tanggal ditambahkan 7 hari. Untuk bulan dikurangi 3 bulan dan untuk tahun ditambahkan 1 tahun. Misalnya, HPHT tanggal 12 april 1980, maka untuk hari 12 + 7 = 19 jadi tanggal 19, untuk bulan April : 4 – 3 = 1 jadi bulan januari, untuk tahun ditambah 1 tahun 1980 + 1 = 1981 jadi tahun 1981. Jadi HPHT nya adalah 19 januari 1981 (Admin, 2009).
b.   Metode II : metode bulan
Bila ibu hamil mempunyai siklus haid 28 hari ( 4 minggu), bayi akan lahir tepat 40 minggu atau setelah 10 bulan purnama, bila HPHTnya pada waktu bulan purnama (Admin,2009).
c.   Metode III : metode roda kehamilan
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan “roda kehamilan” atau restrogram (bila ada) (Admin, 2009).
d.   Metode IV : untuk umur kehamilan
Hitung berapa bul sudah berlalu sejak HPHT sampai saat pertama kali memeriksakan kehamilan, misalnya HPHT pada tanggal 6 April dan ibu memeriksakan diri pada tanggal 12 juni, maka kehamilannya pada waktu itu telah berumur 2 bulan lebih sedikit. Umur kehamilan diperhitungkan dan di bandingkan dengan ukuran uterus, untuk melihat apakah janin tumbuh semakin besar pada saat kunjungan ulang (Admin, 2009).

10.  Standar pengawasan antenatal
Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya 4 kali kunjungan selama periodeantenatal (Saifudin, 2009).
a.  Kebijakan program
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan.
1)     1 kali pada triwulan pertama
2)     1 kali pada triwulan kedua
3)     2 kali pada trwulan ketiga (saifudin, 2009).


b.  Pelayanan atau asuhan standar minimal “10 T” :
1)     Timbang berat badan dan pengukuran tinggi badan
2)     Ukur tekanan darah
3)     Ukur tinggi fundus uteri
4)     Pemberian imunisasi tetanus toxoid
5)     Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan
6)     Test terhadap penyakit menular seksual
7)     Temu wicara (konseling dan pemecahan masalah)
8)     Test Laboraturium
9)     Tatalaksana Kasus
10)   Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)

11. Pemeriksaan Kebidanan
1)   Pemeriksaan Abdomen
a)   Inspeksi
Dilihat pembesaran perutnya apakah membesar dengan arah memeanjang atau melebar, keadaan pusat, pigmentasi di linea alba/nigra, adakah striae gravidarum atau bekas operasi.
b)   Palpasi
Palpasi dilakukan untuk menentukan : besarnya rahim, tuanya kehamilan menentukan letaknya janin dalam rahim. Cara melakukan palpasi ialah menurut leopold yang terdiri dari atas 4 bagian.
·         Leopold 1
Pemeriksaan leopold 1 adalah untuk menentukan tuanya kehamilan dengan mengukur tinggi fundus uteri serta menentukan bagian apa yang terdapat didalam fundus.



·         Leopold II
Pemeriksaan leopold II  dilakukan untuk menentukan bagian apa yang terdapat dikiri atau kanan ibu (ekstremitas dan punggung).
·         Leopold III
Leopold III adalah untuk menentukan bagian terendah janin dan mengetahui apakah bagian tersebut sudah masuk atau belum masuk ke dalam pintu atas panggul(konvergen,sejajar,divergen).
·         Leopold IV
Leopold IV adalah untuk menentukan seberapa besar bagian terendah janin yang sudah masuk ke dalam pintu atas panggul dengan menggunakan penjarian.
2)     Pemeriksaan aogenital
Pemeriksaan ini dilakukan dengan diinfeksi dan dilihat apakah ada flour albus, varises, oedema, tumor tau kelainan lainnya yang dapat mempengaruhi proses persalinan dan apabila ada kelainan dari anogenital.
3)   Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan urine dilakukan antara lain untuk mengetahui kadar urine protein ibu agar kadar gula dalam urine. Klasifikasi proteinuria :
a.       Negatif : urine jernih
b.      Positif 1 : ada keruhan
c.       Positif 2 : kekeruhan mudah dilihat dan ada endapan
d.      Positif 3 : Lebih keruh dan endapan lebih jelas
e.       Positif 4 : sangat keruh dan disertai endapan yang menggumpal
Untuk kadar glukosa iklasifikasikan :
a.       Negatif : biru
b.      Positif 1 : hijau
c.       Positif 2 : kuning kehijauan
d.      Positif 3 : jingga
e.       Positif 4 : merah bata
Pemeriksaan darah yang dilakukan pada ibu hamil biasanya yaitu golongan darah dan pemeriksaan hemoglobin untuk mengetahui anemia atau tidak, menurut saifudin (2010) disebut bahwa anemia apabila pada kehamilan 1 dan 3 kadar hemoglobinnya rendah dibawah 11gr% atau <10,5gr% pada trimester 2, hal ini dikarnakan pada bulan ke 5-6 terjadi kebutuhan peningkatan zat besi pada janin untuk proses pertumbuhan tulang janin, selain itu juga memang dalam kehamilan terjadi proses hemodilusi yang dapat menyebabkan Hb menjadi turun, menurut shaifudin (2010) klasifikasi Hb ibu hamil yaitu 11gr% normal, 9-10gr% anemia ringan, 7-8gr% anemia sedang, dan <7gr% anemia berat.

B.  Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
1.         Data subjektif
Data subjektif adalah data yang di peroleh oleh klien, baik dalam bentuk pernyataan atau keluhan. Semua data yang di tanyakan mencakup identitas klien. Keluhan yang di peroleh dari hasil wawancara langsung kepada klien (anamnesis) atau dari keluarga  dan tenaga kesehatan (allo anamnesis).
2.         Data objektif
Data objektif adalah data yang di observasi dari hasil pemeriksaan oleh bidan atau tenaga kesehatan lainnya. Pemereriksaan yang dilakukan meliputi : pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus kebidanan, pemeriksaan penunjang, laboraturium, pemeriksaan radiodiagnostik.
3.         Assesment
Assesment merupakan kesimpulan dari data subjektif dan data objektif.
4.         Planning
Planning adalah rencana tindakan yang akan di lakukan berdasarkan Assesment atau analisa data.



















BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN  KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY  “L”   G2 P1 A0  
UMUR KEHAMILAN 34 MINGGU 3 HARI  DI PUSKESMAS
PANGKALBALAM PANGKALPINANG TAHUN 2014

Tanggal Pengkajian        : 18 Juni 2014
Jam                                 : 09.30 WIB

A.    DATA SUBJEKTIF
1.      BIODATA
Nama Ibu             : Ny L                          Nama Suami    : Tn S
Umur                    : 28 tahun                    Umur               : 35 tahun
Agama                  : Islam                         Agama             : Islam
Suku/Bangsa        : Melayu                      Suku/Bangsa   : Melayu
Pendidikan           : SMP                          Pendidikan      : SMP
Pekerjaan              : IRT                            Pekerjaan         : Wiraswasta
Alamat                 : Ketapang                   Alamat                        : Ketapang

2.      ALASAN DATANG
Ibu mengatakan ingin melakukan pemeriksaan kehamilan dengan usia kehamilan delapan bulan setengah dan tidak ada keluhan.

3.      DATA KEBIDANAN
a.    Haid
Menarche : 12 tahun                                            Sifat                : encer
Siklus       : 28 hari                                               Warna              : merah
Lama        : 7 hari                                                 Disminore     :ya Jumlah          : 3x /hari ganti pembalut
B.     Riwayat perkawinan
Kawin                              : Pertama
Usia saat kawin                : 22 tahun
Lama perkawinan             : 6 tahun
C.     Riwayat Kehamilan,Persalinan,Nifas yang lalu :G2 P1 A0
No
Usia kehamilan
Jenis persalinan
Ditolong oleh
Penyulit
Tahun persalinan
Nifas/laktasi
Anak
Jenis kelamin
BB
PB
Ket
1

2
39mgg

Kehamilan Ini
Normal
Bidan
Tdk ada
2009
normal
3000gr
50 cm


D.      Riwayat Kehamilan Sekarang
GPA                                                    : G2 P1 A0
HPHT                                                  : 20 Oktober 2013
TP                                                        : 27 Juli 2014
Usia kehamilan                                    : 34 minggu 3 hari
ANC                                                    : 6x di Puskemas                                                                                               Pangkalbalam
TT                                                        : Status TT5
Keluhan / kelainan selama kehamilan : Tidak ada

4.      DATA KESEHATAN
1.      Riwayat penyakit yang pernah diderita          : Tidak ada
2.      Riwayat oprasi yang perna diderita                : Tidak ada
3.      Riwayat penyakir keluarga                             : Tidak ada
4.      Riwayat KB
Pernah mendengar tentang KB                       : Ya
Pernah menjadi aseptor KB                            : Ya
Jenis KB                                                          : Suntik KB
Alasan berhenti                                               :Ingin punya anak lagi
Jumlah anak yang dinginkan                           : 2 orang


5.      DATA KEBIASAAN SEHARI-HARI
a.       Nutrisi
Pola makan                        : 3x/ hari Jenis:nasi,sayur, lauk pauk
Porsi                                  : sedang
Pola minum                       : 8-10 gelas
Keluhan                             : Tidak ada
Pantangan                                     : Tidak ada

b.      Eliminasi
BAB                                  :1x/hari                       
BAK                                 : 6x/hari

c.       Istitahat dan tidur
Tidur siang                        : 30 menit
Tidur malam                      : 8 jam/ hari

d.      Personal hygine
Gosok gigi                         : 2x/ hari
Mandi                                : 2x/ hari
Ganti pakaian dalam         : 2x/ hari

B. DATA OBJEKTIF
1.      Pemeriksaan Fisik
Kesadaran                                 : Composmentis
Keadaan umum                                    : Baik
Tekanan darah                          : 110/80 mmHg
RR                                            : 22x/menit
Nadi                                          : 80x/menit
Suhu                                         : 37oC
BB sebelum hamil                    : 52 kg
BB sekarang                             : 63 kg
Tinggi badan                             : 155 cm
LILA                                        : 25 cm

2.      Pemeriksaan kebidanan
a.       Inspeksi
Kepala                               : Simetris, tidak ada benjolan
Rambut                             : Hitam, lebat, tidak rontok,
                                             tidak ada ketombe
                   Mata                               
Konjungtiva                      : Merah muda
Sklera                                : Putih
Hidung                             : Tidak ada polip
Mulut
Caries                                : Tidak ada
Stomatitis                         : Tidak ada
Leher                                 : Tidak  ada   pembengkakan pada kelenjar tiroid dan vena jugolaris
Payudara                           : Tampak simetris
Bentuk/Ukuran                 : Simetris
Areola mamae                   : Kehitaman
Puting susu                       : Menonjol
Colostrum                         : ada
Abdomen
Pembesaran                 : Sesuai dengan usia kehamilan
Strie livida                   : Tidak ada
Strie albicans               : Tidak ada
Linia nigra                   : Ada
Genetalia eksterna :Tidak ada varises, tidak ada   pembengkakan dan infeksi kelenjar bartolini
Ekstermitas bawah     
Oedem                         : Tidak ada
Varices                         : Tidak ada

b.      Palpasi
Leopold I               : TFU 31cm , pada bagian fundus             teraba lunak,tidak melenting, susah di goyangkan (bokong)
Leopold II              : bagian kanan perut ibu : teraba    bagian-bagian kecil janin (ekstremitas),bagian kiri perut ibu : teraba bagian keras,panjang, datar (punggung)
Leopold III            : teraba bagian keras,bulat, dan melenting (kepala)
Leopold IV            : persentasi kepala, kepala masih bisa digoyangkan (konvergen) atau belum masuk    masuk PAP
TBJ                         : ( TFU-12)X155
                                       (31-12)X155 = 2945 gram


c.       Auskultasi
DJJ                                    : 140x/ menit
Frekuensi                           :  Teratur
Lokasi                               : Kuadran kiri bawah perut (punktum    maksium)
Perkusi
Reflek patela                     : +/+
Pemeriksaan penunjang
Darah
HB                                                : 11gr/dl
Urine
Protein                               : Tidak dilakukan
Reduksi                             : Tidak dilakukan
Pemeriksaan panggul        : Tidak dilakukan


E.     ASSAESMENT
Diagnosa                     :  Ny L G2 P1 A0 Usia Kehamilan 34 minggu 3 hari
Masalah                       :  Tidak ada masalah
   Kebutuhan                  : KIE tentang kebutuhan pada kehamilan pada trimester akhir.

F.      PLANNING
1.      Beri tahu ibu mengenai semua hasil pemeriksaan.
-          Memberi tahu ibu mengenai hasil semua hasil pemeriksaan
-          Ibu mengerti atas apa yang telah disampaikan oleh bidan.
2.      Beri tahu ibu tentang tanda-tanda persalinan
-          Memberitahu kepada ibu tentang tanda-tanda persalinan, diantaranya : nyeri melingkar dari punggung menjalar ke perut
bagian depan, kenceng-kenceng atau perut mulas secara teratur,sering dan lama, keluarnya lendir bercampur darahdari jalan lahir,keluarnya air ketuban dari jalan lahir.
-          Ibu sudah mengetahui tentang tanda-tanda persalinan.
3.      Beritahu ibu tentang persiapan persalinan
-          Menjelaskan dan memberitahukan perlengkapan apa saja yang harus di persiapkan, seperti : tempat bersalin, alat transportasi, biaya yang di butuhkan, menyiapkan donor darah, perlengkapan bayi, memberitahu keluarga terutama suami agar mendampingi ibu pada saat proses persalinan, obat obatan, serta surat-surat jika terjadi rujukan
-          Ibu bersedia untuk mempersiapkan persiapan persalinan.
4.      Anjurkan ibu untuk jalan-jalan di pagi hari
-          Menganjurkan ibu untuk jalan-jalan di pagi hari  karena banyak manfaat nya pada saat proses persalinan seperti memperkuat otot menjelang persalinan, membuat bumil lebih bugar,mengurangi stress fisik dan mental, serta membantu penurunan kepala janin.
-          Ibu mengerti dan akan melakukannya.
5.      Beritahu ibu tantang tanda-tanda bahaya pada kehamilan trimester 3
-          Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan trimester 3 yaitu perdarahan pervaginam, sakit kepala yang hebat,penglihatan kabur, bengkak diwajah dan di jari tangan, keluarcairan pervaginam,gerakan janin tidak terasa, nyeri perut yang hebat.
-          Ibu sudah mengetahui tentang tanda-tanda bahaya trimester 3.
6.      Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika ibu ada keluhan dan indikasi
-          Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika ada keluhan dan indikasi
-          Ibu bersedia untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika ada keluhan dan indikasi.
7.      Tanyakan kepada ibu dan keluarga tentang apa yang belum di mengerti
-          Menanyakan kepada ibu tentang apa yang belum di mengerti dengan penjelasan bidan
-          Ibu sudah mengerti dan tidak ada yang ingin di tanyakan
                                                                    














                                                                     BAB IV
                              PEMBAHASAN

Pada langkah ini penulis dapat mengkaji data pada ibu hamil normal G2P1Ao hamil 34 minggu 3 hari. Hal ini sesuai dengan teori yang ada didasari dengan;

a.             data subjektif
yaitu ibu mengaku ini kehamilan yang kedua, pernah satu kali melahirkan, belum pernah keguguran, ibu mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal 20 Oktober 2013, ibu datang ke bidan mengatakan ingin melakukan kunjungan ulang dan tidak ada keluhan. HPHT ibu pada tanggal 20 Oktober 2013 dan taksiran persalinan pada tanggal 27 juli 2014.
Hal ini berdasarka rumus Naegele yaitu Bulan di kurang 3, Tahun di tambah 1, Tanggal di tambah 7.
(1 bulan =30 hari)

b.            data objektif
Pada data objektif didapatkan dari perut membesar sesuai dengan usia kehamilan. Pada saat dilakukan pemeriksaan palpasi abdomen Leopold I : TFU 31cm, teraba lunak, tidak melenting, susah di goyangkan (bokong)
Leopold II : - bagian kanan perut ibu : teraba bagian-bagian kecil janin (ekstremitas)-bagian kiri perut ibu : teraba bagian keras,panjang, datar (punggung).
Leopold III : teraba bagian keras,bulat, dan melenting (kepala). Leopold IV : persentasi kepala, kepala masih  bisa di goyangkan (konvergen) atau belum masuk PAP.

Rumus menghitung berat janin dalam uterus atau rumus Lohnson adalah:
Berat janin=(tinggi fundus uteri-12) x 155 gram (jika kepala belum masuk PAP)
Berat janin=(tinggi fundus uteri-11) x 155 gram (jika kepala sudah masuk PAP)
Sesuai rumus Lohnson di dapatkan hasil penghitungan sebagai berikut:
TBJ: ( TFU-12)X155 gram
      (31-12)X155 = 2945 gram
Tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.
Auskultasi : DJJ: 140x/ menit. Frekuensi: Teratur
Lokasi    : Kuadran kiri bawah perut (punktum maksium)
Menurut Prawiroharjo (2005) DJJ adalah frekuensi denyut rata-rata wanita tidak sedang bersalin,atau di ukur diantara dua kontaksi. Rentang normal adalah 120 sampai 160 denyut/menit.
Keadaan umum : Baik, Kesadaran : Composmetis, TD : 110/80 mmHg,menurut Prawirohardjo (2005) perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar selama masa kehamilan, tekanan darah yang perlu untuk memperetahankan fungsi plasenta. Tetapi tekanan darah sistolik 140mmHg atau diastolic 90mmHg pada awal kehamilan dapat mengindikasi hipertensi Nadi : 80 x/mnt, RR : 22 x/mnt, Suhu : 37 oC BB sebelum hamil :52 kg, BB sekarang : 63 kg TB : 155 cm serta pemeriksaan HB ibu 11 gr/dl.
Menurut Prawirohardjo (2005) pertumbuhan berat badan yang ada pada ibu hamil yaitu berdasarkan masa tubuh (BMI : body massa index ) dimana metode ini untuk menentukan pertumbuhan berat badan yang optimal selama masa kehamilan, karena merupakan hal yang penting untuk mengetahui BMI wanita hamil. Total pertumbuhan berat badan pada kehamialan yang normal adalah 6,5-16,5 kg, adapun tinggi badan menetukan ukuran panggul ibu, ukuran normal tinggi badan yang baik untuk ibu hamil antara lain yaitu < 145 cm, pemberian imunisasi TT lengkap, pemberian imunisasi TT pada kehamilan, diberikan tiga kali yaitu satu pada kunjungan ANC pertama dan diberikan TT1 kemudian TT2 diberikan 4 minggu setelah TT1. Menurut Depkes RI, (2011).
Pada pemeriksaan laboraturium didapatkan Hb11gram %, Ibu hamil dikatakan anemia jika hemoglobin darahnya kurang dari 11gr%. Bahaya anemia pada ibu hamil tidak saja berpengaruh  terhadap keselamatan dirinya, tetapi juga pada janin yang dikandungnya (Wibisono, Hermawan, dkk, 2009 : 101). Pada awal kehamilan dapat mengindikasi anemi. Berdasarkan teori diatas dan apa yang terjadi dilapangan tidak terdapat kesenjangan dan ibu hamil Ny.L tidak mengalami anemia
c.              Analisa data
Dari pengkajian data subjektif dan objektif  diatas dapat ditegakkan bahwa Ny L G2P1Ao hamil 34 minggu 3 hari.
d.             Penatalaksanan
Penatalaksanaan yang diberikan penulis adalah Memberitahu ibu mengenai semua hasil pemeriksaan yaitu keadan ibu baik-baik saja. Memberitahu kepada ibu tentang tanda-tanda persalinan, diantaranya : nyeri melingkar dari punggung menjalar ke perut bagian depan, kenceng-kenceng atau perut mulas secara teratur,sering dan lama, keluarnya lendir bercampur darahdari jalan lahir,keluarnya air ketuban dari jalan lahir. Menjelaskan dan memberitahukan perlengkapan apa saja yang harus di persiapkan, seperti : tempat bersalin, alat transportasi, biaya yang di butuhkan, menyiapkan donor darah, perlengkapan bayi, memberitahu keluarga terutama suami agar mendampingi ibu pada saat proses persalinan, obat obatan, serta surat-surat jika terjadi rujukan.Menganjurkan ibu untuk jalan-jalan di pagi hari  karena banyak manfaat nya pada saat proses persalinan seperti memperkuat otot menjelang persalinan, membuat bumil lebih bugar,mengurangi stress fisik dan mental, serta membantu penurunan kepala janin. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan trimester 3 yaitu perdarahan pervaginam, sakit kepala yang hebat,penglihatan kabur, bengkak diwajah dan di jari tangan, keluarcairan pervaginam,gerakan janin tidak terasa, nyeri perut yang hebat. Menanyakan kepada ibu tentang apa yang belum di mengerti dengan penjelasan bidan.Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika ada keluhan dan indikasi.







                                                                        









                                                                         BAB V
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat  dari pengkajian data mengenai asuhan kebidanan pada ibu hamil yaitu:
1.      Berdasarkan data subjektif NY” L” datang ke puskesmas pangkalbalam untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dengan usia kehamilan delapan bulan setengah dan tidak ada keluhan.
2.      Berdasarkan data objektif serta semua hasil pemeriksaan yang telah dilakukan  keadaan umum NY” L” dalam batas normal.
3.      Berdasarkan data subjektif dan data objektif dapat dirumuskan diagnosa NY” L” G2 P1  A0  Umur Kehamilan 34 Minggu 3 Hari.
4.      Dari analisa data tersebut dapat melaksanakan perencanan asuhan kebidanan yang sesuai dengan manajemen pelayanan kebidanan mengenai pada NY” L” G2 P1  A0  Umur Kehamilan 34 Minggu 3 Hari

B.       Saran
1.  Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat mengerti mengenai penatalaksanan pada Ibu Hamil dan mahasiswa mampu menganalisa keadaan pada ibu hamil dan mengerti tindakan segera yang harus dilakukan.
2.      Bagi Lahan Praktek
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi lahan peraktek dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan pelaksanan Asuhan kebidanan pada Ibu Hamil sesuai standar pelayanan.



3.      Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat bermanfaat dan bisa dijadiakn sebagaii sumber referensi, sumber bahan bacaan dan bahan pengajaran terutama yang berkaitan dengan asuhan kebidanan pada Ibu Hamil.



























DAFTAR PUSTAKA

Kusyati,Tati,2012,Menjawab Pertanyaan Dalam Praktik Klinik Kebidanan (PKK) dan persiapan ujian akhir program (UAP) serta uji kopetensi bidan.Jakarta CV.transinfomedia
Maritalia,Dewi,dkk,2012,Biologi Reproduksi.Yogyakarta:Pustaka Pelajar Celeban Timur UH III/548
Prawirohardjo, Sarwono, 2010, Ilmu  Kebidanan Sarwono Wirohardjo. Jakarta:PT Bina Pustaka SarwonoWirihardjo

Romauli,Suryati,2011,Buku Ajar Askeb I: Konsep Dasar Kehamilan. Yogyakarta:Nuha Medika